“Shibghah Allah dan siapakah yang lebih baik shibghahnya dari pada Allah? dan hanya kepada-Nya-lah Kami menyembah.” (QS. Al Baqorah : 138).

Senin, 01 Agustus 2011

PENJERNIHAN AIR DENGAN BIJI KELOR (MORINGA OLEIFERA)


1.  PENDAHULUAN
Kebutuhan akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air
minum, memasak , mencuci dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara
penjernihan air perlu diketahui karena semakin banyak sumber air yang
tercemar limbah rumah tangga maupun limbah industri.
Cara penjernihan air baik secara alami maupun kimiawi akan diuraikan dalam
bab ini. Cara-cara yang disajikan dapat digunakan di desa karena bahan dan
alatnya mudah didapat. Bahan-bahannya anatara lain batu, pasir, kerikil, arang
tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, ijuk, kaporit, kapur, tawas, biji
kelor dan lain-lain.

2.  URAIAN SINGKAT
Penjernihan air dengan biji kelor (Moringa Oleifera) dapat dikatakan
penjernihan air dengan bahan kimia, karena tumbukan halus biji kelor dapat
menyebabkan terjadinya gumpalan (koagulan) pada kotoran yang terkandung
dalam air.
Cara penjernihan ini sangat mudah dan dapat digunakan di daerah pedesaan
yang banyak tumbuh pohon kelor. Bentuk daun, bunga, dan buah kelor dapat
dilihat pada Gambar.

3.  BAHAN
Biji kelor yang sudah tua betul dan kering



Gambar 1. Biji Kelor


4.  PEMBUATAN
  1. Kupas biji kelor dan bersihkan kulitnya.
  2. Biji yang sudah bersih dibungkus dengan kain, kemudian ditumbuk sampai halus betul. Penumbukan yang kurang halus dapat menyebabkan kurang sempurnanya proses penggumpalan.
  3. Campur tumbukkan biji kelor dengan air keruh dengan perbandingan 1 biji : 1  liter air keruh.
  4. Campur tumbukkan biji kelor dengan sedikit air sampai berbentuk pasta. Masukkan pasta biji kelor ke dalam air kemudian diaduk.
  5.  Aduklah secara cepat 30 detik, dengan kecepatan 55-60 putaran/menit.
  6. Kemudian aduk lagi secara berlahan dan beraturan selama 5 menit dengan
  7. kecepatan 15-20 putaran/menit.
  8. Setelah dilakukan pengadukan, air diendapkan selama 1-2 jam. Makin lama waktu pengendapan makin jernih air yang diperoleh.
  9. Pisahkan air yang jernih dari endapan. Pemisahan harus dilakukan dengan    hati-hati agar endapan tidak naik lagi.
  10.  Pada dasar bak pengendapan diberi kran yang dapat dibuka, sehingga  endapan dapat dikeluarkan bersama-sama dengan air kotor.



Gambar 2. Diagram Proses

5.  KEUNTUNGAN
  1.    Caranya sangat mudah
  2.  Tidak berbahaya bagi kesehatan
  3.    Dapat menjernihkan air lumpur, maupun air keruh (keputih-putihan, kekuning-kuningan atau ke abu-abuan)
  4.    Kualitas air lebih baik 
               -          Kuman berkurang
-          Zat organik berkurang sehingga pencemaran kembali berkurang
-          Air lebih cepat mendidih

6.  KERUGIAN
  1. Kelor tidak terdapat disemua daerah
  2. Air hasil penjernihan dengan kelor harus segera digunakan dan tidak dapat   disimpan untuk hari berikutnya.
  3. Penjernihan dengan cara ini hanya untuk skala kecil.



7.  DAFTAR PUSTAKA
Al Azharia Jahn, Samia. Traditional Water Purification in Tropical Developing
Countries : Existing Methods and Potential Application. Eschborn : GTZ, 1981.

0 komentar:

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites